Hijau yang seharusnya tetap hijau. Kini bagai pelangi datar dan kokoh kuat langit dituju. Kini bagai abu kusam menyelimuti pandangan selalu. Maafkan kami, earth.
Padamu, earth. Berhenti lah cipta karma. Sedikit kesalmu bahayakan hidup kami dimasa depan. Entah dengan apa buatmu bahagia. Kami telah terlanjur menanam benih kerusakan di rahim taman tanpa bunga. Maafkan kami, earth.
Padamu, earth. Sejenak biarkan kami merenung dalam duka. Siapa tahu luka membawa sadar diri yang dalam. Tetaplah engkau tenang, earth. Hijau tengah mereka lukis dimana-mana.
Padamu, earth. Maafkan lah kami selamanya. Dari kami yang takut bencana tapi suka dengan kesenangan. Dari kami anak-cucu masa depan.